sportsagen

one time popup

Tuesday, November 25, 2014

Surga Backpacker Khaosan Road Bangkok itu Tetap Ramai



www.sportsagen.com - Jalan Khaosan, Bangkok, tetap menyimpan magnet bagi para wisatawan hemat biaya yang jamak digelar backpacker. Dentuman musik house yang dimainkan DJ di sejumlah beer bar dan pub, pekan lalu, seakan mengisyaratkan surga backpacker dari seluruh dunia ini tidak terpengaruh oleh ketegangan politik yang sempat berlangsung di ibukota negeri gajah putih itu.



Seperti ungkap Jeanette (28) - seorang pelancong asal Swedia yang tidak ambil pusing dengan demo di Bangkok 2 bulan lalu. "I don`t care! I don`t care!" katanya mengulang sambil menenggak sebotol vodka di depan Buddy Lodge, Beer Boputique Hotel yang malam itu menayangkan siaran sepakbola Liga Inggris sehingga suasananya sangat seru dan meriah oleh teriakan para pengunjung.

Di seberangnya, pub yang banyak dikunjungi turis Eropa dan anak anak muda Bangkok mengayun ayun kemeriahan malam dengan live akustik. Jalan Khaosan yang di siang hari sepi itu, malam berubah ramai oleh pejalan kaki dan pedagang kecil, mulai dari penjual makanan normal sampai goreng kalajengking, penjual air kelapa, Pad Thai - mi tiawnya Thailand- sampai kebab yang dijamin halal, pelukis cepat, pembuat tattoo, massage, serta penjual pakaian dan aksesoris yang ramai sekali jumlahnya baik di jalan maupun di pertokoan sepanjang Khaosan.

Khaosan dan spot spot turis lain di Bangkok temasuk Pratunam yang popular sebagai surga belanja warga Indonesia kini sudah kembali normal meski jumlah turis sempat menurun beberapa waktu lalu karena khawatir akan terjadi chaos. Dawerah pratunam misalnya, tetap seperti biasa, ramai oleh pedagang dan wisatawan. Aktivitas wargapun seperti biasa. Antre menanti bus dan skytrain di mana-mana pada jam-jam sibuk.

Adam Phadungsilp, Resident Manager Nouvo City Hotel - hotel bintang 4 di dekat Khaosan, memang mengakui tingkat hunian hotel sempat menurun hingga 50 persen pada awal awal maraknya demo, yaitu antara Januari hingga Maret lalu namun sekarang sudah mencapai 85 persen.

Dia akui, beberapa grup turis menunda atau membatalkan kedatangan ke Bangkok ketika demo lagi hangat pada Januari sampai Februari lalu. Di antara grup wisatawan yang meng-cancel kedatangan dari Malaysia.

Adam menjelaskan, sebenarnya peristiwa demo dan ledakan bom dan granat di awal 2014 hanya secuil kejadian antar pihak yang berseteru yaitu penentang perdana menteri dan pendukung. Hal yang sama juga diungkapkan Staporn Wattanamatee, Director of Sales The Berkeley Hotel Pratunam yang ditemui Medan Bisnis di lobi hotelnya. Tapi, media media lokal maupun asing berulang mem-blow up, membesar-besarkan sehingga dunia takut bahkan sampai ada negara yang mengeluarkan travel warning seolah Bangkok dangerous seperti judul sebuah film.

Namun sekarang Bangkok kembali normal setelah demonstran penentang pemerintah mengakhiri penutupan jalan utama yang dikenal dengan sebutan `Shutdown Bangkok`. Para demonstran pun kini tinggal sejumlah orang saja, itu pun hanya berkonsentrasi di Lumphini Park. Lagi pula, sebagaimana ditegaskan Adam, para pengunjuk rasa baik di pihak pro dan kontra, tidak menjadikan turis sebagai sasaran. Mereka juga tidak melakukan perusakan perusakan fasilitas. Dengan kata lain, mereka menghormati dan menghargai warga asing temasuk wisatawan.

Begitulah memang faktanya, Bangkok secara umum dan Khaosan Road yang legendaris tetap sebuah sudut kota tua di Bangkok yang manis. Unjuk rasa yang dewasa di Bangkok tak membuat negeri ini terganggu industri pariwisatanya secara khusus maupun perekonomian. Kehidupan berjalan normal seperti biasa.

Dan di Khaosan, semua itu terbukti. Jika memang situasi tidak kondusif, secara logika tentulah turis turis bule ini nomor satu yang hengkang, tetapi nyatanya mereka enjoy.

Lagipula Bangkok itu sangat luas. Dalam bahasa Starphorn, ibarat setitik nila di dalam susu.
Sampai dinihari atau sekitar pukul 2 pagi, kawasan hang out backpackers dunia itu tetap ramai dan riuh oleh canda tawa, dance dan suasana pesta dari meja ke meja dari satu tempat ke tempat lain. Tak ada yang mengusik dan terusik. Sebuah lagu lawas diva kulit hitam, Diana Ross pun menghanyutkan malam dari sebuah beer bar dilantunkan penyanyi cewek Thailand diiringi seorang gitaris akustik : If we hold on together …I know our dreams will never die…Dreams see us through to forever…Where clouds roll by…For you and I





0 comments:

Post a Comment